Perbedaan Freshwater Culture, Brackishwater culture, dan Mariculture
Secara umum, budidaya perairan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam lingkungan wadah terkontrol dengan maksud untuk memproduksi suatu komoditas biota perairan (ikan, udang, dan lainnya) baik di perairan tawar, payau, maupun asin (laut). Budidaya perairan sendiri berasal dari bahasa inggris, Aqua berarti perairan dan culture berarti budidaya.
Dalam pustaka lain, menurut Undang-Undang Perikanan No.45 tahun 2009 budidaya ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan/atau mengembangbiakkan ikan dan memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah dan/atau mengawetkan ikan.
Berdasarkan lingkungan (salinitas air), budidaya perikanan dibagi menjadi 3 macam; diantaranya freshwater bulture, brackishwater culture, dan mariculture. Untuk perbedaan ketiganya akan dijelaskan berikut ini.
Freshwater Culture
Freshwater Culture merupakan kegiatan budidaya perairan yang menggunakan air tawar ataur pada air dengan salinitas rendah. Ikan yang digunakan pada budidaya di lingkungan air tawar diantaranya ikan mas, ikan bawal, ikan nila, ikan lele, dan banyak lagi.
Kegiatan budidaya organisme akuatik di air tawar biasanya dilakukan pada wadah berupa kolam, sungai atau kanal, keramba, dan banyak lagi. Macam-macam budidaya perikanan di air tawar berupa pemijahan, pembesaran larva, dan pembesaran benih hingga panen.
Mariculture
Mariculture atau budidaya perairan yang menggunakan air bersalinitas tinggi atau yang biasa kita sebut sebagai air asin maupun air laut. Dalam budidaya yang menggunakan lingkungan bersalinitas tinggi, biasanya biota yang di pelihara berupa organisme yang dapat bertahan hidup di lingkungan perairan bersalinitas tinggi. Contoh biota yang dibudidayakan di air laut yakni ikan kerapu, ikan kakap, rumput laut, kerang, kepiting, udang, dan banyak lagi.
Brackishwater culture
Brackishwater culture atau budidaya perairan merupakan jenis budidaya yang menggunakan lingkungan perairan yang bersalinitas sedang atau yang biasa kita sebut sebagai air payau. Budidaya yang menggunakan air payau biasanya terletak di dekat muara sungai atau hanya menggunakan air payau.
Komoditas yang di produksi dalam budidaya di lingkungan air payau biasanya berupa ikan nila salin, bandeng, berbagai jenis udang dan kepiting, serta banyak lagi.
Akhir kata
Budidaya perikanan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting bagia negara dengan lingkungan perairan luas dan memiliki biota perairan yang beraneka ragam seperti Indonesia. Sektor perikanan harus di manfaatkan secara maksimal dan juga dengan batas wajar agar tetap berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan.
Komentar
Posting Komentar