Ruang Lingkup Budidaya Perairan Berdasarkan Zonasi dan Posisi Wadah Budidaya

Kegiatan budidaya perairan atau akuakultur dapat terlaksana dengan baik jika persyaratan yang harus ada dalam akuakultur tercapai; diantaranya adanya lahan atau wadah budidaya, adanya biota budidaya, ketersediaan sumber air, ketersediaan pakan, serta manajemen keseluruhan kegiatan budidaya yang tentunya membutuhkan tenaga dan biaya yang sepadan dengan kapasitas budidaya yang akan di bangun.

Budidaya perairan tentunya membutuhkan  zona yang baik yang memiliki ketersediaan sumber air serta parameter lingkungan yang mendukung dengan biota yang dibudidayakan. Selain itu, ketersedian pakan yang memadai menjadi tolak ukur suatu wilayah layak atau tidaknya di jadikan tempat budidaya perairan. Karen kita tahu kalau setiap wilayah memiliki karakteristik sendiri baik dari segi parameter lingkungan maupun kenampakan alam yang ada. Berikut ruang lingkup budidaya perairan berdasarkan zonasi dan wadah budidaya yang perlu diperhatika dalam pembuatan fasilitas akuakultur.


Ruang lingkup budidaya perairan berdasarkan zonasi

Budidaya perairan dapat dilakukan di daratan ataupun langsung diperairan. Kegiatan budidaya yang dilakukan di darat dengan menggunakan sumber air tawar atau air payau disebut dengan Inland aquaqulture. Dalam akuakultur yang dilakukan di daratan ini biasanya menggunakan sumber air yang terdapat berada di dekat fasilitas akuakultur seperti sumur, sungai, danau, muara, kanal-kanal, dan sumber air lainnya. Contoh komoditas yang dibudidayakannya yaitu berbagai komoditas air tawar seperti ikan lele, mas, nila, patin, bawal, udang, dan banyak lagi.

Selain Inland aquaqulture, ada juga yang disebut marine aquaqulture atau kegiatan budidaya perairan yang dilakukan di lautan. Kegiatan budidaya dengan sistem marine aquaqulture di lakukan di perairan bersalinitas tinggi, oleh karenanya komoditas yang dipelihara biasanya biota yang berasal dari lautan. Komoditas yang dibudidayakannya seperti ikan kerapu, udang, bandeng, kakap, dan banyak lagi.

 

Ruang lingkup budidaya perairan berdasarkan wadah budidaya

Wadah budidaya merupakan hal mutlak yang harus ada dalam kegiatan akuakultur. Karena wadah akan menjadi tempat untuk ikan hidup dan tumbuh sebagai mestinya. Wadah budidaya juga menjadi pembeda antara ikan budidaya dengan ikan yang ada di alam liar. Akuakultur memiliki wadah yang terkontrol dan disesuaikan dengan karakteristik ikan yang dibudidayakan. Sementara ikan yang hidup di alam bebas tergantung pada perubahan alam yang terjadi.

Berdasarkan wadahnya, akuakultur dibedakan menjadi berbasis perairan (water-base aquaqulture) dan berbasiskan daratan (land-base aquaqulture).Perbedaan keduanya terletak pada lingkungan wadah budidayanya. Kalau budidaya berbasis perairan (water-base aquaqulture) biasanya wadah budidaya terletak di dalam perairan baik terapung maupun tenggelam seperti keramba ataupun tempat budidaya kerang hijau. 

Sementara budidaya perairan berbasis daratan merupakan kegiatan budidaya yang wadah budidayanya terdapat di daratan baik air yang secara alami ada di wadah budidaya tersebut ataupun air yang di alirkan. Contohnya budidaya dalam terpal, budidaya dalam kolam beton, budidaya dalam kolam lumpu, akuarium, bioflok, dan banyak lagi. Sumber airnya juga bervariasi baik dari sungai, sumur, hujan, dan lain sebagainya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penjelasan lengkap Mengenai Perbedaan dari Ikan Anadromus dan Katadromus

Tusk Fish, Ikan Cerdas yang Menggunakan "Alat" Untuk Mendapatkan Makanannya

Ruang Lingkup Budidaya Perairan Berdasarkan Kegiatan